Media, Tirani Baru di Indonesia


  Mungkin sudah sering kita melihat iklan-iklan di televisi yang serasa tidak mendidik dan malah mengajarkan hal-hal yang buruk. Belum lagi iklan-iklan mengenai partai-partai yang mengatakan kadernya bersih dan bebas korupsi, namun pada kenyataannya terbalik. Belum lagi masalah kepemilikian media, terutama media televisi yang digunakan untuk kepentingan segelintir orang untuk membentuk opini publik yang salah.
Saya menjadi heran, kenapa media yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat dan pengawal demokrasi malahan menjadi tempat untuk iklan-iklan partai, acara infotainment yang tidak mendidik, bahkan menyebarkan berita-berita yang terlalu lebay dan meresahkan masyarakat.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa media televisi seperti MNC Grup (RCTI, Global TV, MNC TV), Metro TV, Trans Corp (Trans TV dan Trans 7), TV One dan ANTV menjadi ajang untuk adu kekuatan menyebarkan iklan, terutama iklan partai. Sudah sering kita lihat bagaimana stasiun TV tersebut (melalui perintah pemiliknya) menyerang tokoh-tokoh politik lain. Dan masyarakat menjadi korbannya. Masyarakat yang seharusnya memperoleh manfaat informasi malahan menjadi korban adu politik. Pemerintah melalui Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun tidak bisa berbuat banyak. Undang-Undang Penyiaran yang seharusnya melindungi masyarakat tidak kunjung disahkan. Kalau boleh dikatakan, media adalah tirani baru di negeri ini.
Sampai kapankah masyarakat akan dibohongi dengan berita-berita rekayasa di televisi?
Kapankah media akan berpihak pada rakyat dengan menayangkan tayangan yang mendidik?
Dan kapankah pemerintah akan bertindak tegas dan membela rakyatnya?

Comments

Popular posts from this blog

Menambah Penghasilan Lewat Blog