Biar Miskin Tapi Gaya, Pro Kontra Pembelian Obligasi IMF oleh Pemerintah
Beberapa hari belakangan ini berita di media diramaikan dengan pernyataan pemerintah yang hendak membeli obligasi dari IMF sebesar US$ 1 Milyar yang diambil dari cadangan devisa negara. Bank Indonesia selaku bank sentral juga telah menyatakan kesanggupannya untuk membeli obligasi tersebut.
Sementara kita ketahui bahwa keadaan Indonesia sendiri masih membutuhkan pembangunan di segala bidang. Infrastruktur yang masih amburadul dan banyaknya rakyat miskin kurang menjadi prioritas pemerintah. Dapat dikatakan bahwa bila nanti pemerintah jadi membeli obligasi tersebut maka itu akan melukai rakyat kecil. Rumah sendiri saja masih kurang tapi sudah berani membantu orang lain.
Pembelian obligasi tersebut bisa jadi gagal bila DPR tidak menyetujui keputusan pemerintah. Memang benar obligasi tersebut merupakan utang IMF kepada Indonesia dan negara akan mendapat bunga tetap dari hutang tersebut. Tapi apakah pemerintah akan tetap bersikeras dengan keputusan tersebut? Membantu orang lain sementara kondisi negara masih membutuhkan dana tersebut. Kenapa tidak dialihkan saja untuk membangun infrastruktur, membangun fasilitas kesehatan di daerah terpencil, membangun pelabuhan di Papua, dan lain sebagainya. Apakah pemerintah lebih mementingkan gaya dan citra sementara rakyat masih menderita?
Comments
Post a Comment