Kanker Serviks, Pembunuh Wanita Nomor 1 di Indonesia
Kasus kanker serviks dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Di Indonesia setiap jam seorang wanita meninggal akibat penyakit tersebut. Sedangkan di Asia Pasifik dalam setiap empat menit terdapat satu wanita yang meninggal, bahkan di dunia setiap satu menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks.
Yamini Fitriyati, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) mengatakan bahwa 99,7% kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Penyebab infeksi HPV ini diketahui paling banyak berasal dari pemakaian pembalut yang tidak sehat.
Thamrin Selamet, seorang Duta Kanker Indonesia mengatakan bahwa tiga penyebab kanker serviks yaitu 10% adalah lemahnya sistem imun, 30% karena hidup yang kurang higienis, dan 62% karena pemakaian pembalut yang tidak sehat. Pembalut kualitas rendahan dibuat dari bahan daur ulang yang dibuat seperti bahan baru dengan proses kimiawi. Proses kimiawi tersebut menghasilkan racun/dioksin dan memicu kanker serviks.
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus dan 8.000 kasus berakhir dengan kematian. Wanita Indonesia yang beresiko terkena kanker serviks berada di usia 15-61 tahun dan jumlah mereka mencapai 58 juta dan 10 juta pada usia 10-14 tahun. Risiko paling tinggi adalah usia 40 tahun, wanita yang sering berganti-ganti pasangan, menikah muda, merokok, daya tahan menurun, riwayat keluarga menderita dan pola makan.
Menyadari bahaya kanker serviks masyarakat diminta berperan aktif melakukan pencegahan. Diantaranya dengan menghindari zat karsinogen, melakukan deteksi dini dan pengobatan. Tindakan preventif dapat pula dilakukan dengan pola hidup sehat, setia pada pasangan, vaksinasi, test berkala, mengusahakan daerah organ wanita cukup oksigen dan menggunakan pembalut yang berkualitas dan alami. Pemilihan pembalut harus jeli, meski harganya agak lebih mahal, para wanita harusnya tahu bahwa organ wanita itu lebih penting.
Referensi : Harian Jogja
Comments
Post a Comment